Sudah hampir 6 bulan saya tinggal di Yogyakarta. Satu hal yang menarik adalah tentang panggilan, DAB. Di awal saya tinggal di yogya, ketika ada yang memanggil dengan panggilan DAB, rasanya aneh. Hal itu juga yang mungkin dirasakan teman-teman saya dari SOLO yang bertemu saya saat ini. Sekarang sayapun sudah ketularan dengan panggilan ini. Secara spontan, saya akan memanggil teman laki-laki saya dengan panggilan DAB.
Sama dengan panggilan pertemanan di kota-kota lain. Ada yang memanggil teman dengan sebutan NDES. Panggilan ini cukup akrab di telinga orang Semarang dan sekitarnya. Dulu saya sering menggunakan kata ini. Rasanya kurang sopan bila menggunakan sebutan NDES kepada orang yang belum begitu kenal karena sebutan ini dianggap cukup kasar. NDES berasal dari kata GONDES. Kata Gondes sendiri memuat arti yang cukup berbeda di tiap tempat. Ada yang mengatakan bahwa GONDES berarti GOndrong NDESa (rambut panjang ala desa ) tetapi ada unsur anak berandalan, tidak taat aturan, atau sekadar umpatan. Di SOLO,sebutan NDES menjadi lebih halus menjadi NDA. Dua tahun di SOLO, saya mendengar ungkapan NDA untuk memanggil teman yang sudah akrab. Piye Nda ?
Dulu, saat hidup di Asrama, banyak sebutan yang saya dapatkan. Ada anak Malang yang memunculkan panggilan khas daerahnya, SAM. SAM adalah bahasa kebalikan dari MAS. Sebutan itu tidak begitu populer Asrama karena ada anak Surabaya yang dengan lebih ceplas-ceplos menyebut CUK , berasal dari JANCUK. Entak apa artinya, tetapi saat itu, memanggil CUK rasanya sangat plong. Teman dari Muntilan, ada yang memanggil dengan sebutan THES, dengan pengucapan huruf “t” seperti orang Bali. Masih banyak lagi sebutan untuk memanggil teman dengan sebutan akrab, seperti BRO, COY, PREN, SU, THOL atau malah BOSS.
DAB adalah panggilan yang berarti MAS untuk memanggil orang lain yang sudah dianggap akrab. Panggilan khas Yogya ini mulai akrab digunakan pada pertengahan tahun 90-an bersama dengan munculnya bahasa DaGaDu (Matamu) yang berbasis aksara Jawa dengan melompati 2 baris untuk tiap aksara. Bagi yang belum pernah menggunakan, panggilan ini terasa asing dan membuat orang yang dipanggil merasa diejek. Dalam beberapa kesempatan, banyak teman yang merasa tidak terima dipanggil DAB, terserah itu hak mereka untuk mau dipanggil menurut apa yang diinginkan. Sebetulnya, dalam penggunaannya, panggilan DAB tidak memuat makna melecehkan atau menghina ataupun merendahkan. Panggilan memuat keakraban antara pengguna yang saling menyapa MAS.
Panggilan ini cukup akrab di telinga sehingga saya sendiri merasa nyaman dipanggil atau memanggil dengan sebutan DAB. Sampai sekarang sebutan-sebutan tersebut terasa nyaman karena saya sendiri merasa memiliki bahasa tersebut sehingga rasa bahasa juga saya rasakan. Di luar sebutan yang nyaman itu ada juga yang rasanya masih “ngganjel” di telinga yaitu sebutan BOSS. Pemakaian sebutan BOSS saya rasakan sebagai suatu hal yang tidak nyaman karena si pemakai seperti ingin menempatkan orang yang dipanggil lebih rendah dengan ungkapan yang lebih tinggi (BOSS). Dalam bahasa saya, ungkapan ini mirip seorang penjilat. Pengalaman pernah ditodong di suatu Terminal dengan sapaan BOSS oleh sang penodong membuat saya semakin tidak suka dengan sebutan ini.
Akhirnya, DAB, NDES, CUK, BRO, BOSS, SAM, GUYS, COY !!! Apapun sebutan yang digunakan, semuanya memuat suatu keakraban yang hanya bisa dimengerti oleh penggunanya. Mungkin ada penolakan di sana-sini, tetapi bahasa panggilan ini bernuansa egaliter, yang memposisikan pemakainya dalam tataran percakapan yang sama. Piye DAB ?
Gambar diambil dari : http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Dab_Katowice.svg
November 25, 2010
Dab, Ndes, Bro, Cuk, Boss !!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
Copyright © 2011 mahatmaberkata-kata
Designed by headsetoptions, Blogger Templates by Blog and Web
63 komentar:
mantab GAN!! (panggilan di dunia maya)
wetssss, ampun ndes ! :D
lanjutkan tuan...
nunut komen suuuu... wakakakaka
@indro : sundul GAN hahahaha
@ vania : ndes...ndes.....gombal ah...
@lexxx : siap tuan hahahaha....
@ andy MSE : matur nuwun cuk wkwkwkwkw....
Lanjut nda ! =)
@ didut : hehehe...oke NDA !!!
mampir ndes! piye kabarmu cuk? apik2 wae to nda?
hahahaha..
@ mursid : apik2 wae dab, jare arep buka usaha neng yogya ?
kabar baik dab :D
@ria : hahahaha....udah pernah jadi orang jogya ya mbak ?
bahasa dagadu memang bahasa 'gaul' yang menurut saya paling menarik, karena butuh kecerdasan dalam memilih kata2nya, sayangnya gak banyak org jogja yg melestarikannya sekarang, cuma tau kata 'dab' tapi gak tau darimana asalnya..
salam kenal, nice post
@ fizerO: terimakasih, salam kenal juga nda !
ohhh gitu dab...
@soroastral : iyo nda !!!
dadi ngene NDES, kowe wingi digoleki BOS petruk. nanging jarene kok rak ketemu to DAB? Lha, opo wis mbok telpun ta CUK?
huahaha
@ciwir : Uwis tak telpon NDA, nuwun ya Ndes....
jan!!mannuuk tenan!!
manteppp thol...
wkwkwkwkwkkww
@Anonymous : oke coy !
kipa dab
@ Mohd dab : matur nuwun sam
sama seperti sob, bro, bahkan pergeseran istilah dab sekarang diganti sebutan LIK, padahal LIK sendiri artinya kakak dekat (Paman) namun orang yang baru kenal pun bisa disebut lik, oh iya, Gondes di sini saya pakai untuk peternakan kami, Gondes Farm, karena pemiliknya berambut panjang, salam sukes lik
@ahmad maryuki : salam kenal, sukses untuk gondhes farm..
Sip ndess....!!
@Mas Arjun : hahahah.....siap tuan
dab itu artine Dancok Asu Bajingan, kok pada seneng ya di panggil dgn sebutan DAB,
q asli jogja mas brow.
@andri raharja : setahuku dab itu dari mas, bahasa dagadu pertengahant ahun 90-an, sama dengan dagadu = matamu, dll.,,,
bos, kei duitte bos
Muntilan/Magelangan = Lek/Lik utowo Leh, wis nandi wae cen gur ko ngono anane, koyo cuk, dab, nda, su, bro, coy, sob, dkk..podo wae..sek penting agawe ngakrab ake..salam kenal MAS BOS, saking Muntilan :)
@anonymous :salam kenal, kok gak ada namanya ? heehehe..
JON, pggilan akrab d tegal.
Pimen kabare, Jon? (Gimana kbarnya, Jon?)
salam dr Tegal
(pnah kuliah d Semarang)
@anonymous : heheh..baru tau John
gondes...
nek asu ki biasanejowo ngendi yoo?
jancok koe gan!!!
@Anonymous : gondes hehehe...
@Anonymous : asu ki meh kabeh ngerti...
@Anonymous : hehehe..salam jancuk juga...
Jelas'e jancuk ki artine elek po apik?
wah wah..kalo jancuk itu di luar radar saya je, gak pernah pakai.
Menjadi cukup akrab dengan kata itu karena sering baca twiternya kang Sujiwotejo.
Ada tulisan bagus tuh tentang jancuk :
http://www.dputra.com/2012/03/apakah-jancuk-itu.html?showComment=1377363546937#c5696870287358050528
Piye kabare dab? Enak turu nganggo sleeping bag to? :D
@jogjasleepingbag: penak, anget tenan je hehehe...
lha iyo jebule kok lucu yen dirungok ne
bener bro
kata ini adalah kata sapaan untuk menggantikan kata mas di daerah Jogja banyak yang sudah mengartikannya tapi asal kata yang benar menurut saya adalah :
ha na ca ra ka
"da" -ta- sa wa la
pa dha ja ya nya
-ma- "ga" ba tha nga
anda mengenal bahasa dagadu (matamu)? penulisan dengan da ga da = ma ta ma (gunakan "suku" (pasangan di aksara jawa) untuk menjadi vokal u) da ditukar tempat dengan ma
sehingga dari menelaah kata tersebut saya mendapatkan kata ma sa baca: mas
kata ganti dari kata tesebut adalah da ba baca: dab
ha na ca ra ka
"da" ta -sa- wa la
pa dha ja ya nya
-ma- ga "ba" tha nga
maaf untuk orang jogja .. saya orang semarang yang cuma sekedar memberikan opsi definisi saya..kalau salah mohon maaf.
ya benar mas,
saya juga mengenal bahasa itu sejak tahun 1997 saat masih SMP dulu dengan bahasa semacam itu
leres kok mas
gimana coy ...
siap bos ....
Yelah WAY
postingane keren boll....!
Jancuk itu arti awalnya kotor karena berkaitan dengan persetubuhan/sex..
apik kie krik!!
Tambahan dikit*
"cuk" itu pengucapanya jadi "cok" kalo di Surabaya. Pengucapan "cuk" terasa jadi lucu dan asing atau aneh malah.
Contoh :
A: Woy yo opo kabarmu cok, sek urip ae?
B: Alhamdulillah sehat "cok"
Oh ya, kata sapaan lain yg ada di Surabaya ada juga "ess" & "jeh/jhe"
Muntilan komen 😁
Muntilan komen 😁
piye2 jon??
Woles nda
Mantap lah coeg (bhsa gaulnya cok)
Payu poya hoho
Koen Yok opo kabare ?
Ak ndek wingi sektas tuku rokok, lha kok moro-moro ilang to GOK ?
aku yo rodok nggumun , kok iso ilang seh..
Koen ngerti a sopo sing njupuk ?
Logat malang
lebih enakan manggil mas,cak,bung,kang,abang...
He'eh mbiyen ono lagune pabu saciladh dadi rodho paham lah.😁
Post a Comment
Silahkan berkomentar bila ada reaksi setelah membaca tulisan di atas.
Terimakasih.