sumber : gogirlmagz.com |
Seperti apakah Jakarta Nyaman
yang saya gambarkan ?
Pengalaman berkunjung ke Jakarta dan makan di
restoran model “all you can eat”(ayce) memberikan gambaran
harapan saya tentang Jakarta. Peraturan dalam restoran macam ini adalah “
bayar 1 kali, makan berkali-kali sepuasnya“. Daya tariknya adalah syarat
yang mudah, namun manfaat yang melimpah.
Gambaran Jakarta sebagai
restoran “ayce”, meliputi seluruh fasilitas publik yang
bisa diakses oleh seluruh warga Jakarta, entah yang memiliki KTP Jakarta,
maupun mereka yang berkunjung ke Jakarta. Gambaran ini tidak terlalu muluk
mengingat Jakarta sebagai kota yang kompleks (bdk.PoliticaWave) yang
mewadahi berbagai kepentingan yang tidak monolitik dengan berbagai macam isu
seperti kemacetan, banjir, rob (bdk.tempo.co), perumahan padat
(bdk. tempo.co),
kriminalitas (bdk.tempo.co), tawuran, polusi
(bdk.tempo.co), dan persoalan
lain.
sumber : PoliticaWave |
Kompleksitas itu dapat diurai dengan menggunalan piranti analisis trend topik
di media sosial seperti dilakukan oleh PoliticaWave. Cara ini terbukti efektif, seperti
dalam prediksi hasil pilkada DKI 2012 (lihat
juga histori Politica Wave). Sebagai orang awam,
saya mengalami kemudahan dalam menggunakan data ini. Dalam salah satu
infografik yang terpampang tanggal 26 Juli-1 Agustus 2012 terlihat kenaikan
trend partisipasi pembicaraan tentang calon gubernur Jakarta di akhir minggu,
mulai hari Jumat (27/7), memuncak di hari Minggu (29/7) dan mulai menurun di
hari senin (30/7). Data ini bisa dijadikan salah satu acuan untuk menentukan
waktu memunculkan suatu isu demi partisipasi yang lebih banyak. Hal menarik
lain adalah mencermati peta topik yang ada dalam infografik yang dapat didownload dengan
mudah.
Harapan tentang Jakarta
yang mudah diakses oleh seluruh warga, dapat diwujudkan dengan kerjasama antara
pemimpin dan warga. Mengingat kompleksitas warganya,
Jakarta butuh pemimpin yang memiliki karakter yang kuat dan mau melayani warga, terutama warga yang miskin dan paling membutuhkan. Makan, tempat tinggal dan MCK adalah kebutuhan dasar bagi mereka yang paling miskin di kota. Menurut saya, harus juga menjadi agen perubahan dan mampu membawa
harapan bagi warganya.
Tawaran “ayce” memberikan kemudahan dengan syarat
yang mudah manfaat melimpah. Oleh karena itu, syarat itu juga tidak bisa
diabaikan. Warga Jakarta dengan KTP Jakarta maupun dengan pajak yang dibayarkan
dapat dianggap memiliki “tiket” untuk
mendapatkan pelayanan “all you can eat”. Pemimpin yang baik tanpa
dukungan warga tentu saja tidak akan berjalan. Dukungan warga itu bisa
diwujudkan dengan banyak hal, lewat jejaring sosial, maupun dalam bentuk menolak politik uang, serta
banyak lagi.
Demikian harapan saya
sebagai “pengunjung” Jakarta. Selamat menghelat pemilu Gubernur putaran kedua
bagi warga Jakarta ! Semoga Jakarta
semakin mudah diakses oleh seluruh warga Jakarta. All you can eat
!
6 komentar:
mungkinkah kerajaan surga juga 'all you can eat', sehingga semakin banyak manusia yang bisa mengakses dengan mudah?
hahaha...kalau itu sih saya yakin sekali pak happy, tetapi sebenarnya di balik itu, tentang surga dan neraka, kadang saya lupa kalau ada keduanya hehehe...
tapi masalahnya di surga nanti makannya model prasmanan opo dijatah, hehehehe...
all you can eat kok dijatah...
hahaha...kang lexx bisa aja,
kalo di Solo sih dijatah, istilahnya piring terbang, lain dengan jogja yang prasmanan hehehe...
Wah Atma wis tambah replektip bar saka Jakarte hehehe...
kegiatan mengisi liburan adalah menulis dan membaca hehehe...
Post a Comment
Silahkan berkomentar bila ada reaksi setelah membaca tulisan di atas.
Terimakasih.