August 01, 2012

Jakarta : Jangan kausembunyikan senyum di wajahmu !



Menikmati Jakarta di pagi hari pukul 06.00 adalah memandang Jakarta yang sedang sibuk, dipenuhi dengan kendaraan yang tak kunjung habis. Hal itulah yang kulakukan  saat kedatanganku di Jakarta, setelah 4 tahun meninggalkan Jakarta.  Seluruh kendaraan yang memenuhi jalan, berlomba untuk mencari sedikit celah untuk dimasuki.  Rasanya tidak banyak perubahan dari suasana empat tahun lalu, tapi aku ingin melihat perubahan.  Bila harus mencari-cari kebaruan, yang langsung menarik adalah perubahan orang-orangnya.  Semakin banyak orang yang enggan memperlihatkan wajahnya. Semakin banyak orang menutup mulutnya dengan berbagai bentuk masker.  Aku teringat  peristiwa meletusnya Merapi di akhir tahun 2010. Waktu itu, di jogja banyak orang mengenakan masker karena debu merapi. Sekarang, di Jakarta banyak orang menggunakan masker, bahkan di dalam Bus TransJakarta.





foto : dok.pribadi.
Orang sering membandingkan kota dengan desa. Kota dianggap tidak ramah, dingin. Sekarang Jakarta semakin mengekstremkan hal itu dengan menutup wajahnya. Interaksi antar manusia yang dimulai dengan wajah menjadi semakin jarang karena orang menutup diri dengan masker. Menggunakan masker di tempat umum, dengan alasan polusi (bdk.tempo.co), bahkan di dalam bus, masih belum bisa kuterima. Mungkin ini adalah pandangan orang udik yang mendambakan masyarakat yang ramah dengan senyuman di wajah. Jakarta, bagiku semakin kehilangan senyumnya. Ketika komunikasi lebih banyak terjadi di dunia maya, kontak wajah yang diusahakan juga makin dijauhkan dengan pemakaian masker.


Wajah dengan masker ini kutangkap sebagai keenganan berkontak langsung. Komunikasi lebih nyaman dan aman dengan smartphone lewat jejaring sosial. Hal ini sebenarnya bisa ditangkap oleh pemangku kepentingan di Jakarta. Komunikasi di Jakarta akan lebih efektif dengan menggunakan jejaring sosial.(bdk.blog PoliticaWave) Menangkap isu yang beredar, bukan lagi dengan  obrolan wedangan a la angkringan di Solo (bdk.tempo.co) atau Jogja, namun dengan menangkap topik yang menjadi tren di jejaring sosial.  Aku melihat yang dilakukan oleh PoliticaWave adalah cara baru. PoliticaWave adalah sarana untuk memantau secara sistematis percakapan yang terjadi di media sosial berkaitan dengan berbagai isu politik nasional maupun regional. Simak saja pantauannya tentang Pilkada DKI 2012. Berbagai percakapan dari jejaring sosial tentang tiap pasangan calon gubernur ditangkap sehingga menghasilkan infografik yang mudah didownload dan siap digunakan oleh siapa saja.
sumber gambar :  PoliticaWave

Persoalannya adalah tentang polusi, namun akibatnya bisa meluas kepada citra kota dan keramahannya. Harapanku sebagai pendatang dan pengunjung Jakarta adalah agar Jakarta semakin ramah, bukan hanya bagi pengunjung tidak tetap macam aku, namun juga bagi warganya. Semoga bukan hanya macet, banjir (bdk.tempo.co), kriminalitas (bdk.tempo.co), polusi (bdk.tempo.co)  dan keangkuhan yang  menimbulkan ingatan tentang Jakarta, namun keramahan sebagai kota bagi manusia !  

22 komentar:

Anonymous said...

kadang sebagai cewek biar ga digodain mas heheh (tapi biasanya masih tetep digodain)-berhubungan moralitas kali ya

atmo said...

hehehe..bener juga,
kalo fotoku di atas, ketoke malah bapake lagi kena masalah mulut mungkin hehehe...

Unknown said...

namanya juga kota besar, banyak masalah larut di dalamnya.. :)

Mahatma said...

heheh..bener mas a.i.r banyak masalah,salah satunya polusi

Ma Yize said...

solusi untuk jakarta adalah.. penghapusan mobil pribadi.. gunakan semua sarana transportasi umum :(

Mahatma said...

semoga transportasi umum yang senyaman mobil pribadi makin banyak

annosmile said...

iya tetap menjadi ikon kota macet yg efek macetnya mulai terasa di kota2 lain

Mahatma said...

kalo jogja makin macet, kegiatan Team Touring gimana ya ? hehehe....

Suwito said...

lama-lama kayaknya mobil-mobil gak bisa jalan lagi di jakarta, ngangkrak dijalanan.. nah periode itu akan berganti generasi jalan kaki..
mungkin gak ya...

Mahatma said...

hahaha...lha kalau jalan kakipun macet trus gimana lagi, ganti semua di kamar, pake internet dalam berinteraksi hehehe...

Vpie ◥TwekzLibz◤ MahaDhifa said...

. . wachhhhhhhhhhhhhhh,, padat banget ya?!? he..86x . .

Mahatma said...

ya, menjadi sangat sulit mencari sedikit ruang untuk kendaraan hehehe...

Vpie ◥TwekzLibz◤ MahaDhifa said...

. . he..86x. trz kira^ yg longgar gitu dimana ya?!? . .

Mahatma said...

biasanya menjadi sangat menyenangkan pas lebaran, sepi nyenyet mbak, tapi berarti kita tidak pulang kampung hehehe...

diajeng said...

jadi kesimpulannya pilih jokowi kan....okelah, setuju :D (*nggaknyambungya?)

Mahatma said...

hahaha..kalo tentang pilihan, sudah jelas, hehehe....tapi gak punya KTP Jakarta je. Yang penting ikut senang deh...

dafhy said...

Semoga calon pemimpin baru untuk DKI bisa membawa/merngubah semua yang menjadi masalah di Jakarta ini mas. Miris juga melihat ibu kota negara tetapi tata letak kota, transportasi dan masih banyak yg lainnya masih kacau

Mahatma said...

ya, banyak hal memang perlu dibenahi, tak semua bisa diatasi, tapi perlu orang yang berani hehehe

applausr said...

inilah jakarta yang tidak bisa melindungi masyarakatnya... mereka disuruh menyelamatkan diri sendiri dari bahaya polusi.. jadi kita sudah tidak bisa melihat senyum teman terdekat kita lagi...

Mahatma said...

jadi mengira2, ada apa di balik maskermu ? hehehe...

tour and travel disurabaya said...

i2 fto asli y????? gila macetx.. :0

Mahatma said...

@tour and travel disurabaya : iya, itu asli, ada link sumbernya kok

Post a Comment

Silahkan berkomentar bila ada reaksi setelah membaca tulisan di atas.
Terimakasih.

Powered by Blogger.