April 24, 2008

Kanonik perkawinan


ujian yang relatif.
bertemu dengan ujian kanonik perkawinan,
ternyata "njlimet"
harus tahu di mana menyelidiki perkawinan,
surat apa saja yang dibutuhkan,
siapa yang harus menikahkan, dll.
semua pertanyaan administratif !

Pertanyaanku : apa relevansinya?
trus ngapa ? khan gak mo kawin to ?
seharusnya hal seperti ini diurusi oleh administrator aja,
pastor paroki gak usah ngurus yang kayak gini !
hehehe.. jadi, gak usah ada ujian yang susah kayak gini.
Sebenarnya, apa yang ditekankan dari ujian tadi ?

Kelihatannya lebih mau mengajak tertib dalam administrasi,
lalu? kalo administrasi beres, urusan umat beres, lancar.
Dengan kata lain memudahkan umat.
Jadi, Ini bagian pelayanan imam.
Untuk dapat melayani umat dengan baik,
ini salah satu pelajarannya.

Belajar dan membiasakan diri, membuat etos.


gambar dicatut dari : http://senowahyu.multiply.com/journal/item/295/Dimanapun_ada_dia_jadi.......?&item_id=295&view:replies=threaded

1 komentar:

Anonymous said...

Anonim telah membuat komentar baru pada posting Anda "Kanonik perkawinan"

Memahami duduk permasalah perkawinan sesuai dengan KHK sangat penting untuk pelayanan pastoral. Banyak romo tidak paham tentang persoalan ini, mereka seringkali ngawur, padahal umat dapat terbantu banyak memecahkan persoalan kalau romonya tahu duduk masalahnya. Kalau romonya tidak tahu KHK dia tidak akan dapat membantu umat menemukan panggilan katoliknya dalam hidup berkeluarga. Jadi jangan dianggap itu sekedar tugas administratif. Kalau kamu memahami persiapan kanonik perkawinan katolik dari segi administratif, kamu salah besar. Kalau aku yang nguji kamu, pasti tidak aku luluskan...

Post a Comment

Silahkan berkomentar bila ada reaksi setelah membaca tulisan di atas.
Terimakasih.

Powered by Blogger.