November 25, 2010

Dab, Ndes, Bro, Cuk, Boss !!!


Sudah hampir 6 bulan saya tinggal di Yogyakarta. Satu hal yang menarik adalah tentang panggilan, DAB. Di awal saya tinggal di yogya, ketika ada yang memanggil dengan panggilan DAB, rasanya aneh. Hal itu juga yang mungkin dirasakan teman-teman saya dari SOLO yang bertemu saya saat ini. Sekarang sayapun sudah ketularan dengan panggilan ini. Secara spontan, saya akan memanggil teman laki-laki saya dengan panggilan DAB.



Sama dengan panggilan pertemanan di kota-kota lain. Ada yang memanggil teman dengan sebutan NDES. Panggilan ini cukup akrab di telinga orang Semarang dan sekitarnya. Dulu saya sering menggunakan kata ini. Rasanya kurang sopan bila menggunakan sebutan NDES kepada orang yang belum begitu kenal karena sebutan ini dianggap cukup kasar. NDES berasal dari kata GONDES. Kata Gondes sendiri memuat arti yang cukup berbeda di tiap tempat. Ada yang mengatakan bahwa GONDES berarti GOndrong NDESa (rambut panjang ala desa ) tetapi ada unsur anak berandalan, tidak taat aturan, atau sekadar umpatan. Di SOLO,sebutan NDES menjadi lebih halus menjadi NDA. Dua tahun di SOLO, saya mendengar ungkapan NDA untuk memanggil teman yang sudah akrab. Piye Nda ?

Dulu, saat hidup di Asrama, banyak sebutan yang saya dapatkan. Ada anak Malang yang memunculkan panggilan khas daerahnya, SAM. SAM adalah bahasa kebalikan dari MAS. Sebutan itu tidak begitu populer Asrama karena ada anak Surabaya yang dengan lebih ceplas-ceplos menyebut CUK , berasal dari JANCUK. Entak apa artinya, tetapi saat itu, memanggil CUK rasanya sangat plong. Teman dari Muntilan, ada yang memanggil dengan sebutan THES, dengan pengucapan huruf “t” seperti orang Bali. Masih banyak lagi sebutan untuk memanggil teman dengan sebutan akrab, seperti BRO, COY, PREN, SU, THOL atau malah BOSS.

DAB adalah panggilan yang berarti MAS untuk memanggil orang lain yang sudah dianggap akrab. Panggilan khas Yogya ini mulai akrab digunakan pada pertengahan tahun 90-an bersama dengan munculnya bahasa DaGaDu (Matamu) yang berbasis aksara Jawa dengan melompati 2 baris untuk tiap aksara. Bagi yang belum pernah menggunakan, panggilan ini terasa asing dan membuat orang yang dipanggil merasa diejek. Dalam beberapa kesempatan, banyak teman yang merasa tidak terima dipanggil DAB, terserah itu hak mereka untuk mau dipanggil menurut apa yang diinginkan. Sebetulnya, dalam penggunaannya, panggilan DAB tidak memuat makna melecehkan atau menghina ataupun merendahkan. Panggilan memuat keakraban antara pengguna yang saling menyapa MAS.

Panggilan ini cukup akrab di telinga sehingga saya sendiri merasa nyaman dipanggil atau memanggil dengan sebutan DAB. Sampai sekarang sebutan-sebutan tersebut terasa nyaman karena saya sendiri merasa memiliki bahasa tersebut sehingga rasa bahasa juga saya rasakan. Di luar sebutan yang nyaman itu ada juga yang rasanya masih “ngganjel” di telinga yaitu sebutan BOSS. Pemakaian sebutan BOSS saya rasakan sebagai suatu hal yang tidak nyaman karena si pemakai seperti ingin menempatkan orang yang dipanggil lebih rendah dengan ungkapan yang lebih tinggi (BOSS). Dalam bahasa saya, ungkapan ini mirip seorang penjilat. Pengalaman pernah ditodong di suatu Terminal dengan sapaan BOSS oleh sang penodong membuat saya semakin tidak suka dengan sebutan ini.

Akhirnya, DAB, NDES, CUK, BRO, BOSS, SAM, GUYS, COY !!! Apapun sebutan yang digunakan, semuanya memuat suatu keakraban yang hanya bisa dimengerti oleh penggunanya. Mungkin ada penolakan di sana-sini, tetapi bahasa panggilan ini bernuansa egaliter, yang memposisikan pemakainya dalam tataran percakapan yang sama. Piye DAB ?
Gambar diambil dari : http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Dab_Katowice.svg

63 komentar:

indrahuazu said...

mantab GAN!! (panggilan di dunia maya)

Unknown said...

wetssss, ampun ndes ! :D

Lexx said...

lanjutkan tuan...

Andy MSE said...

nunut komen suuuu... wakakakaka

Mahatma said...

@indro : sundul GAN hahahaha

Mahatma said...

@ vania : ndes...ndes.....gombal ah...

Mahatma said...

@lexxx : siap tuan hahahaha....

Mahatma said...

@ andy MSE : matur nuwun cuk wkwkwkwkw....

didut said...

Lanjut nda ! =)

Mahatma said...

@ didut : hehehe...oke NDA !!!

mursid said...

mampir ndes! piye kabarmu cuk? apik2 wae to nda?
hahahaha..

Mahatma said...

@ mursid : apik2 wae dab, jare arep buka usaha neng yogya ?

Unknown said...

kabar baik dab :D

atmo said...

@ria : hahahaha....udah pernah jadi orang jogya ya mbak ?

fizer0 said...

bahasa dagadu memang bahasa 'gaul' yang menurut saya paling menarik, karena butuh kecerdasan dalam memilih kata2nya, sayangnya gak banyak org jogja yg melestarikannya sekarang, cuma tau kata 'dab' tapi gak tau darimana asalnya..

salam kenal, nice post

Mahatma said...

@ fizerO: terimakasih, salam kenal juga nda !

Anonymous said...

ohhh gitu dab...

Mahatma said...

@soroastral : iyo nda !!!

ciwir said...

dadi ngene NDES, kowe wingi digoleki BOS petruk. nanging jarene kok rak ketemu to DAB? Lha, opo wis mbok telpun ta CUK?
huahaha

Mahatma said...

@ciwir : Uwis tak telpon NDA, nuwun ya Ndes....

Anonymous said...

jan!!mannuuk tenan!!

Anonymous said...

manteppp thol...
wkwkwkwkwkkww

Mahatma said...

@Anonymous : oke coy !

Mohd Fur said...

kipa dab

Mahatma said...

@ Mohd dab : matur nuwun sam

ahmad maryuki said...

sama seperti sob, bro, bahkan pergeseran istilah dab sekarang diganti sebutan LIK, padahal LIK sendiri artinya kakak dekat (Paman) namun orang yang baru kenal pun bisa disebut lik, oh iya, Gondes di sini saya pakai untuk peternakan kami, Gondes Farm, karena pemiliknya berambut panjang, salam sukes lik

Mahatma said...

@ahmad maryuki : salam kenal, sukses untuk gondhes farm..

Mas Arjun said...

Sip ndess....!!

Mahatma said...

@Mas Arjun : hahahah.....siap tuan

Unknown said...

dab itu artine Dancok Asu Bajingan, kok pada seneng ya di panggil dgn sebutan DAB,

q asli jogja mas brow.

Mahatma said...

@andri raharja : setahuku dab itu dari mas, bahasa dagadu pertengahant ahun 90-an, sama dengan dagadu = matamu, dll.,,,

Anonymous said...

bos, kei duitte bos

Anonymous said...

Muntilan/Magelangan = Lek/Lik utowo Leh, wis nandi wae cen gur ko ngono anane, koyo cuk, dab, nda, su, bro, coy, sob, dkk..podo wae..sek penting agawe ngakrab ake..salam kenal MAS BOS, saking Muntilan :)

atmo said...

@anonymous :salam kenal, kok gak ada namanya ? heehehe..

Anonymous said...

JON, pggilan akrab d tegal.
Pimen kabare, Jon? (Gimana kbarnya, Jon?)
salam dr Tegal
(pnah kuliah d Semarang)

Mahatma said...

@anonymous : heheh..baru tau John

Anonymous said...

gondes...

Anonymous said...

nek asu ki biasanejowo ngendi yoo?

Anonymous said...

jancok koe gan!!!

Mahatma said...

@Anonymous : gondes hehehe...
@Anonymous : asu ki meh kabeh ngerti...
@Anonymous : hehehe..salam jancuk juga...

Anonymous said...

Jelas'e jancuk ki artine elek po apik?

Mahatma said...

wah wah..kalo jancuk itu di luar radar saya je, gak pernah pakai.
Menjadi cukup akrab dengan kata itu karena sering baca twiternya kang Sujiwotejo.

Ada tulisan bagus tuh tentang jancuk :
http://www.dputra.com/2012/03/apakah-jancuk-itu.html?showComment=1377363546937#c5696870287358050528

JogjaSleepingBag.com said...

Piye kabare dab? Enak turu nganggo sleeping bag to? :D

Mahatma said...

@jogjasleepingbag: penak, anget tenan je hehehe...

odang said...

lha iyo jebule kok lucu yen dirungok ne

Mahatma said...

bener bro

Unknown said...

kata ini adalah kata sapaan untuk menggantikan kata mas di daerah Jogja banyak yang sudah mengartikannya tapi asal kata yang benar menurut saya adalah :
ha na ca ra ka
"da" -ta- sa wa la
pa dha ja ya nya
-ma- "ga" ba tha nga

anda mengenal bahasa dagadu (matamu)? penulisan dengan da ga da = ma ta ma (gunakan "suku" (pasangan di aksara jawa) untuk menjadi vokal u) da ditukar tempat dengan ma

sehingga dari menelaah kata tersebut saya mendapatkan kata ma sa baca: mas
kata ganti dari kata tesebut adalah da ba baca: dab

ha na ca ra ka
"da" ta -sa- wa la
pa dha ja ya nya
-ma- ga "ba" tha nga

maaf untuk orang jogja .. saya orang semarang yang cuma sekedar memberikan opsi definisi saya..kalau salah mohon maaf.

Mahatma said...

ya benar mas,
saya juga mengenal bahasa itu sejak tahun 1997 saat masih SMP dulu dengan bahasa semacam itu
leres kok mas

Fatoni Al Gandoki said...

gimana coy ...
siap bos ....

Wage Taurus said...

Yelah WAY

sey mien said...

postingane keren boll....!

Mahadewi said...

Jancuk itu arti awalnya kotor karena berkaitan dengan persetubuhan/sex..

vlápste said...

apik kie krik!!

Unknown said...

Tambahan dikit*
"cuk" itu pengucapanya jadi "cok" kalo di Surabaya. Pengucapan "cuk" terasa jadi lucu dan asing atau aneh malah.

Contoh :
A: Woy yo opo kabarmu cok, sek urip ae?
B: Alhamdulillah sehat "cok"

Oh ya, kata sapaan lain yg ada di Surabaya ada juga "ess" & "jeh/jhe"

Unknown said...

Muntilan komen 😁

Unknown said...

Muntilan komen 😁

Bang Endru said...

piye2 jon??

Unknown said...

Woles nda

Yaudaiya said...

Mantap lah coeg (bhsa gaulnya cok)

Unknown said...

Payu poya hoho

Jacob van neck said...

Koen Yok opo kabare ?
Ak ndek wingi sektas tuku rokok, lha kok moro-moro ilang to GOK ?
aku yo rodok nggumun , kok iso ilang seh..
Koen ngerti a sopo sing njupuk ?

Logat malang

Unknown said...

lebih enakan manggil mas,cak,bung,kang,abang...

Unknown said...

He'eh mbiyen ono lagune pabu saciladh dadi rodho paham lah.😁

Post a Comment

Silahkan berkomentar bila ada reaksi setelah membaca tulisan di atas.
Terimakasih.

Powered by Blogger.