March 10, 2008

kuyakin cinta (d'cinnamons) vs puisi (GIE)

hari ini aku terkesan sama KUYAKIN CINTA d'cinnamons
tiap kali mencoba menyanyikan dengan gitar, selalu gak pas.
kuncinya emang standar tapi lagu ini ternyata sulit juga.
enaknya emang diikuti pas dengerin, jadi keliatan bisa nyanyi.
padahal ra iso.

nek gek ra mood, tegang, gelisah n berakhir dalam hampa, omong tentang CINTA itu gombal,
n gak relevan banget. sing penting khan kerjaan !
la ini malah kebalikannya, enteng banget omong tentang CINTA.
lirik lagunya kelihatannya positif banget mengemakan CINTA.
apalagi lirik yang berkembang :
dari keinginan untuk percaya
menuju percaya yang dihayati.

Benarkah cinta mampu mengobati
segala rasa sakitku ini
ingin kupercaya-ingin kupercaya

Kutahu cinta kan mengobati
segala hampa hatiku ini
Kini kupercaya, kini kupercaya

kebetulan urutan lagu di bawahnya : pusinya GIE yang dinyanyikan EROS.

[...] Kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta

cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
yg takkan pernah aku tahu dimana jawaban itu
bagai letusan berapi bangunkan dari mimpi
sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati

nah, yang ini kelihatan lebih manusiawi.
berani menyatakan bahwa ada CINTA,
tapi tetap setia pada pencarian CINTA,
gak berhenti pada percaya.
Seringkali "percaya" adalah suatu gerak kebodohan
yang tak rasional, sekedar ingin berhenti bertanya dan mencari.
Sekali lagi, ini "seringkali".

Antara CINTA rasional dan yang ringan, tinggal percaya aja.

Blog-blog pengalaman yang sempat kutemukan mengatakan bahwa
cinta yang mudah dan tinggal percaya itu malah terlalu jauh dari dekapanku.
itu adalah impian si kecil yang masih
"diminta minum susu sambil dibenarkan letak kemejanya"
yang dekat dan relevan adalah cinta yang membangunkanku dari tidur
seperti kekagetan saat mendengar letusan gunung berapi.

Cinta kok rasional ?
ya memang, seperti itu.Rasionalitasnya bukan terletak dalam kemungkinannya untuk dipertimbangkan.Rasionalitasnya hadir dalam kemampuannya membangunkanku dari buaian CINTA itu sendiri.CINTA yang membuai itu juga memiliki daya dorong untuk membangunkanku.Bangun untuk segera mencari kegelisahanku.Suatu respon positif di hadapan permasalahan.Tentunya, ini bukan suatu kehampaan lagi.

Ini Magma CINTA, bukan lagi buaian mama.
Dan karena selalu mencari, ia datang tertunda,
ia membangkitkan gairah untuk berharap
bahwa ia masih akan datang.
Suatu futural possibility, yang selalu mengatakan mungkin.

CINTA, ke mana kaubawa aku besok ?

2 komentar:

Anonymous said...

Mungkin sebagian dari kita lelah.
Kalau tinggal duduk,
"He'eh," pada dongeng tentang cinta,
membiarkannya merasuki kita perhalan,
menghanyutkan, dan larut di dalamnya,
kan lebih asyik dibanding harus terus berpikir tentangnya.
Tapi bagi jiwa yang setia merindukannya,
cinta tentunya senantiasa datang kembali dan membangunkan kita dari tidur yang panjang.
Ketika kita bertanya, "Cinta, ke mana kita hari ini?"
Mungkin dia cuma tersenyum sambil menuntun kita.
Hingga di akhir hari, setelah setiap langkah kecil berhasil kita buat, bersamanya kita menyanyi dan menari, "Berhasil, berhasil, berhasil, horeee..!"

Hahaha.
Apa coba? ;p

Mahatma said...

wah kena ki aku,

ada juga ya
mata dan hati yang jeli
melihat gerak-gerak si cinta

pengalaman ya ?

Post a Comment

Silahkan berkomentar bila ada reaksi setelah membaca tulisan di atas.
Terimakasih.

Powered by Blogger.