Menikmati Jakarta di pagi hari pukul 06.00 adalah memandang Jakarta yang sedang
sibuk, dipenuhi dengan kendaraan yang tak kunjung habis. Hal itulah yang
kulakukan saat kedatanganku di Jakarta,
setelah 4 tahun meninggalkan Jakarta. Seluruh
kendaraan yang memenuhi jalan, berlomba untuk mencari sedikit celah untuk dimasuki. Rasanya tidak banyak perubahan
dari suasana empat tahun lalu, tapi aku ingin melihat perubahan. Bila harus mencari-cari kebaruan, yang
langsung menarik adalah perubahan orang-orangnya. Semakin banyak orang yang enggan memperlihatkan
wajahnya. Semakin banyak orang menutup mulutnya dengan berbagai bentuk masker. Aku teringat
peristiwa meletusnya Merapi di akhir tahun 2010. Waktu itu, di jogja
banyak orang mengenakan masker karena debu merapi. Sekarang, di Jakarta banyak
orang menggunakan masker, bahkan di dalam Bus TransJakarta.
![]() |
foto : dok.pribadi. |
Orang sering membandingkan kota dengan desa. Kota dianggap
tidak ramah, dingin. Sekarang Jakarta semakin mengekstremkan hal itu dengan
menutup wajahnya. Interaksi antar manusia yang dimulai dengan wajah menjadi
semakin jarang karena orang menutup diri dengan masker. Menggunakan masker di
tempat umum, dengan alasan polusi (bdk.tempo.co),
bahkan di dalam bus, masih belum bisa kuterima. Mungkin ini adalah pandangan
orang udik yang mendambakan masyarakat yang ramah dengan senyuman di wajah.
Jakarta, bagiku semakin kehilangan senyumnya. Ketika komunikasi lebih banyak
terjadi di dunia maya, kontak wajah yang diusahakan juga makin dijauhkan dengan
pemakaian masker.
Wajah dengan masker ini kutangkap sebagai keenganan
berkontak langsung. Komunikasi lebih nyaman dan aman dengan smartphone lewat jejaring sosial. Hal ini sebenarnya bisa ditangkap oleh pemangku kepentingan di
Jakarta. Komunikasi di Jakarta akan lebih efektif dengan menggunakan jejaring
sosial.(bdk.blog PoliticaWave)
Menangkap isu yang beredar, bukan lagi dengan obrolan wedangan a la angkringan di Solo (bdk.tempo.co)
atau Jogja, namun dengan menangkap topik yang menjadi tren di jejaring sosial. Aku melihat yang dilakukan oleh PoliticaWave adalah cara baru. PoliticaWave adalah sarana untuk memantau secara sistematis
percakapan yang terjadi di media sosial berkaitan dengan berbagai isu politik
nasional maupun regional. Simak saja pantauannya tentang Pilkada DKI 2012. Berbagai
percakapan dari jejaring sosial tentang tiap pasangan calon gubernur ditangkap
sehingga menghasilkan infografik yang mudah didownload dan siap
digunakan oleh siapa saja.
![]() |
sumber gambar : PoliticaWave |
Persoalannya adalah tentang polusi, namun akibatnya bisa
meluas kepada citra kota dan keramahannya. Harapanku sebagai pendatang dan
pengunjung Jakarta adalah agar Jakarta semakin ramah, bukan hanya bagi
pengunjung tidak tetap macam aku, namun juga bagi warganya. Semoga bukan hanya macet,
banjir (bdk.tempo.co),
kriminalitas (bdk.tempo.co),
polusi (bdk.tempo.co)
dan keangkuhan yang menimbulkan ingatan tentang Jakarta, namun
keramahan sebagai kota bagi manusia !
22 komentar:
kadang sebagai cewek biar ga digodain mas heheh (tapi biasanya masih tetep digodain)-berhubungan moralitas kali ya
hehehe..bener juga,
kalo fotoku di atas, ketoke malah bapake lagi kena masalah mulut mungkin hehehe...
namanya juga kota besar, banyak masalah larut di dalamnya.. :)
heheh..bener mas a.i.r banyak masalah,salah satunya polusi
solusi untuk jakarta adalah.. penghapusan mobil pribadi.. gunakan semua sarana transportasi umum :(
semoga transportasi umum yang senyaman mobil pribadi makin banyak
iya tetap menjadi ikon kota macet yg efek macetnya mulai terasa di kota2 lain
kalo jogja makin macet, kegiatan Team Touring gimana ya ? hehehe....
lama-lama kayaknya mobil-mobil gak bisa jalan lagi di jakarta, ngangkrak dijalanan.. nah periode itu akan berganti generasi jalan kaki..
mungkin gak ya...
hahaha...lha kalau jalan kakipun macet trus gimana lagi, ganti semua di kamar, pake internet dalam berinteraksi hehehe...
. . wachhhhhhhhhhhhhhh,, padat banget ya?!? he..86x . .
ya, menjadi sangat sulit mencari sedikit ruang untuk kendaraan hehehe...
. . he..86x. trz kira^ yg longgar gitu dimana ya?!? . .
biasanya menjadi sangat menyenangkan pas lebaran, sepi nyenyet mbak, tapi berarti kita tidak pulang kampung hehehe...
jadi kesimpulannya pilih jokowi kan....okelah, setuju :D (*nggaknyambungya?)
hahaha..kalo tentang pilihan, sudah jelas, hehehe....tapi gak punya KTP Jakarta je. Yang penting ikut senang deh...
Semoga calon pemimpin baru untuk DKI bisa membawa/merngubah semua yang menjadi masalah di Jakarta ini mas. Miris juga melihat ibu kota negara tetapi tata letak kota, transportasi dan masih banyak yg lainnya masih kacau
ya, banyak hal memang perlu dibenahi, tak semua bisa diatasi, tapi perlu orang yang berani hehehe
inilah jakarta yang tidak bisa melindungi masyarakatnya... mereka disuruh menyelamatkan diri sendiri dari bahaya polusi.. jadi kita sudah tidak bisa melihat senyum teman terdekat kita lagi...
jadi mengira2, ada apa di balik maskermu ? hehehe...
i2 fto asli y????? gila macetx.. :0
@tour and travel disurabaya : iya, itu asli, ada link sumbernya kok
Post a Comment
Silahkan berkomentar bila ada reaksi setelah membaca tulisan di atas.
Terimakasih.