aku melihat ular berwana hijau
bergerak makin menjauh dan membesar
meliuk-liuk di atas rumah di samping rumah
siapakah engkau ?
apakah engkau yang selalu menggangguku
dengan bisikan-bisikan tentang harapan-harapan itu ?
ular hijau itu terus bergerak
kadang tak terlihat
tetapi segera melonggolkan kepalanya yang licin di atas rumah tetanggaku.
di manakah engkau sembunyikan segala desismu ?
sapaanmu bukan desismu,
aku butuh engkau yang ular,
engkau terlalu halus bagiku
engkau terlalu baik bagiku
aku mengingingkan engkau sebagai ular,
ular hijau itu berkata,
aku selalu di sampingmu,
memberi warta harapan baru,
dalam kemantapan jalanmu,
lihatlah aku selalu ada !
ular hijau kembali menyelinap,
aku tahu, pasti kepalanya akan segera muncul
ular hijau,
kapan engkau menjadi ular lagi ?
yang benar-benar sangar ?
menggigit, melilit, menelan, mematuk ?
March 25, 2008
ular hijau
Diposkan oleh Mahatma di Tuesday, March 25, 2008
Label: poem
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
Copyright © 2011 mahatmaberkata-kata
Designed by headsetoptions, Blogger Templates by Blog and Web
2 komentar:
Wah tak kirain artikel tentang ular hijau. . . ..
ternyata artikel yang menggelikan>
WkWkWkWkWkWk. . . . .; .
Slam knal ya ...
andre_insyaf@yahoo.co.id
hahaha....malah sudah lupa kalo pernah nulis puisi ini, malamnya saya mimpi ketemu ular hijau mas !!!
Post a Comment
Silahkan berkomentar bila ada reaksi setelah membaca tulisan di atas.
Terimakasih.