May 30, 2009

To be man and woman for and with others : b) Feel the love

Tidak mudah membiarkan diri merasakan cinta yang diberikan oleh the others pada kita. Seringkali, banyak pengandaian telah menutup hati kita, kita menjadi tumpul dan berjalan seperti kuda yang diarahkan jalannya. Pengandaikan itu menyusutkan syukur atas cinta yang banyak kita rasakan di sekitar kita, dalam hidup kita. Dalam bentuk apakah kita biasa merasakan cinta ?

Merasakan cinta dapat kita mulai dengan merasakan desahan nafas kita. Sedikit kita sadari bahwa kita bisa bernafas sambil menghirup nafas. Nafas kita adalah kehidupan, bahkan seorang pujangga menyebut nafas kehidupan. Nafas memberi kehidupan, nafas tanda kehidupan. Kita dapat merasakan cinta sama dengan menghirup nafas itu sendiri. Menghirup nafas adalah sesuatu yang tak harus kita sadari, kita dapat dan memperoleh udara yang kita harapkan. Ketika kita sadari, kita baru tahu bahwa nafas itu rutin, bahwa nafas itu menyambung potongan-potongan hidup kita menjadi suatu lembaran yang lebih utuh. Merasakan cinta, memiliki jalan seperti menyadari bahwa kita bernafas.

The others telah berperan bagi kita. Rasa cinta yang normal, langsung kita rasakan saat kita kekurangan cinta. Saat itu, kita akan dengan mudah melihat sesuatu di luar kita yang memberikan cinta. Misalkan kita sedang jengkel dengan diri kita sendiri, dengan kebodohan kita melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal ujian. Saat itu, kita sedang menutup segala macam jalur cinta, menutup pintu syukur kita. Hal itu sekaligus suatu peluang untuk mau merasakan cinta. Ketika ada seseorang yang datang menawarkan bantuan, mengajak makan dan memberi nasehat bahwa kesalahan kecil dan sedikit itu baik disadari sebagai pelajaran bukan sebagai penyesalan, tentu kita akan merasakan sebagai suatu cinta yang keluar dari diri seseorang. Juga pada saat kita sakit, kita mudah merasakan cinta dari orang yang merawat kita, dari orang yang menjenguk kita, dari orang lain yang membuat kita sembuh. Memang, ada juga orang yang tidak dengan mudah merasakan cinta dalam situasi kekurangan cinta. Kekurangan cinta adalah pintu terbuka untuk merasakan cinta, tetapi bukan otomatis. Orang yang terlanjut menutut mata dan menggunakan kacamata kuda, tidak melihat pintu cinta yang terbuka begitu lebar di hadapannya.

Cinta tidak hanya kita rasakan pada saat kita kekurangan (defisit) cinta. Cinta juga muncul dalam setiap pengalaman kita. Pertemanan, relasi, persaudaraaan adalah bentuk-bentuk cinta di sekitar kita. Berteman, memiliki teman, adalah bentuk cinta. Ada orang lain yang menerima kita, apa adanya, mengakui keberadaan dan eksistensi kita sebagai manusia yang unik dan utuh. Memiliki teman adalah bukti bahwa kita dicintai. Cinta juga bukan semata milik sepasang kekasih yang sedang bermesraan memadu kasih. Cinta, bagi mereka akan terasa sebagai sumber air yang tak henti-hentinya mengalir. Kita merasakan cinta dari orang di sekitar kita. Dari orangtua, lewat sapaan, lewat makanan, lewat kerja yang mereka lakukan untuk kita, lewat baju yang kita pakai, lewat kehatan. Caranya, membuka terhadap cinta the other bagi kita. Rasakanlah Cinta itu dalam diri kita, mengalir dari mana-mana dalam tubuh kita, menguatkan kita, membawa kita pada suasana hangat dan akrab. Merasakan cinta, membiarakan energi cinta mengalir dalam hidup kita akan membawa kegembiraan pada kita dalam apapun yang kita lakukan.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan berkomentar bila ada reaksi setelah membaca tulisan di atas.
Terimakasih.

Powered by Blogger.