July 09, 2009

Ulang Tahun : Apanya yang diulang ?


6 hari setelah tanggal 2 Juli 2009. Masih teringat jelas ucapan selamat ulang tahun dari orangtua, saudara dan teman. Masih ingat ucapan yang tertulis di social network. Banyak yang mengungkapkan dengan ucapan selamat ulang tahun dengan "met ultah ya !", "selamat ulang tahun ya !", "sugeng tanggap warsa ", "hepi b'day", dan ada yang mengucapkan "met hari manuk (birth = bird = manuk)".

Dalam ngiang-ngiang ucapan dan hingar bingar tersebut, muncul pertanyaan, dari ucapan yang muncul, mana yang paling mengesan ? Aku paling terkesan dengan pernyataan happy birthday ! Selamat Hari Kelahiran. Yang diperingati adalah hari kelahiran. Dalam bahasa gaulnya, selamat hari manuk. Aku jadi heran, mengapa dalam bahasa Indonesia, ungkapan tersebut hilang dan menjadi selamat ulang tahun. Apanya yang diulang ? Mengulang tahun yang sama ? tentu aku tidak mau. Mengulang kembali kembali hidup yang sama setiap tahun ? Darimana muncul kata selamat ulang tahun ? Semangat repetisi, kiranya, mewarnai ungkapan itu. Tahun yang diulang-ulang menandakan ada suatu kehidupan yang dirayakan. Perayaan kehidupan adalah pengulangan dari suatu siklus yang ditandai dengan tahun.

Di jawa, pengulangan tersebut, tidak terbatas pada tahun, tetapi juga selapan artinya 35 hari. Setiap 35 hari, terjadi siklus yang sama dan hal itu diperingati sebagai hari kelahiran juga. Jadi, bila digunakan dalam konteks bahasa Indonesia, perayaan selapan akan berbunyi " Selamat Ulang Bulan !". Logika ini dapat dilanjutkan dengan perayaan per minggu dengan ucapan "Selamat Ulang Minggu ! ", dll.

Pencarian akan asal mula ini, berkelindan dengan tradisi yang mengikutinya. Belum usai aku mencari asal mula ucapan "selamat ulang tahun", muncul tradisi perayaan yang mengikutinya. Ada apa di balik perayaan ? Apakah berarti manusia suka dengan adegan, atau kegiatan perayaan ? Perayaan menandakan ada sesuatu yang penting dalam hidup manusia. Untuk memperlihatkan pentingnya suatu peristiwa, dibuatlah perayaan. Dengan kata lain, perayaan adalah usaha manusia mengawetkan peristiwa yang dianggapnya penting dalam hidup. Lebih jauh lagi, dalam dasar hatinya, manusia menginginkan kekekalan ! Darimana kesimpulan ini ? Apakah terlalu jauh ?

Manusia merayakan kelahiran, kematian, pernikahan, sunatan, keberhasilan memperoleh sesuatu. Perayaan mengambil kata "raya" sebagai dasarnya, yang artinya besar. Merayakan bisa diartikan memuliakan, memperingati, atau juga "memperbesar". Apa yang dibersarkan atau dibesar-besarkan ? Bukankah perayaan kemudian mengandung arti membesar-besarkan sesuatu. Bila harus dibesar-besarkan (dengan perayaan) bukankah sebelumnya berarti belum besar ? Manusia membesar-besarkan peristiwa dalam hidupnya, yang dianggap penting. Mengapa manusia menganggap peristiwa kelahiran sebagai hal yang penting dan bahkan dalam tradisi indonesia (kelihatan dari ungkapan selamat ulang tahun), peristiwa tersebut perlu diulang-ulang ? Mungkin agar ingat bahwa kelahiran adalah hal yang penting ! Ulanglah hal yang penting agar ingat ! Pertanyaan selanjutnya tentunya berbunyi, mengapa kelahiran penting ? Di mana pentingnya ?

Rabaanku, manusia mengganggap kelahiran sebagai sesuatu yang penting karena kelahiran menjaga eksistensi spesies manusia sebagai manusia. Tanpa kelahiran, tentu spesies manusia hanya akan menunggu kematian. Kelahiran merupakan potensi atau harapan munculnya kelanjutan. Manusia ingin dilanjutkan sebagai manusia. Kelahiran manusia baru adalah harapan bahwa kemanusiaan dapat dilanjutkan, ilmu pengetahuan, budaya dan segala macam pencapaian manusia dapat dilanjutkan. Itulah mengapa manusia dalam lubuk hatinya menginginkan kekekalan.

Perayaan, pembesaran, dan pengulangan atas peristiwa kelahiran dalam siklus tahunan adalah suatu usaha manusiawi yang meminta manusia ingat akan salah satu tugasnya sebagai manusia yaitu melanjutkan kemanusiaan.
Selamat belajar menjadi manusia !!

gambar dicomot dari : http://www.zingerbug.com/

4 komentar:

indrahuazu said...

nek tak pikir..


..mung mergo pengen bersyukur..

Mahatma said...

iyo yo...jebul yo ming ngono kui

ciwir said...

lha apane yaw?
aku yo bingung

atma said...

iyo, tiap kali ada yang merayakan hari kelahirannya, aku sekarang selalu ingat, selamat memperingati hari lahir, gak lagi ultah, njijiki. hehehe...

Post a Comment

Silahkan berkomentar bila ada reaksi setelah membaca tulisan di atas.
Terimakasih.

Powered by Blogger.