January 20, 2010

Marx phobia !



Sejak PKI dianggap sebagai organisasi terlarang di indonesia, juga paham komunisme dilarang di Indonesia, Marxisme juga ikut dimusuhi. Padahal jelas-jelas bahwa Marx bukanlah seorang komunis (dalam arti partai). Akibatnya, segala pemikiran dan atributnya seperti buku dan pelajaran di sekolah tidak boleh membahas Marx.

Orang cenderung cepat menyamakan semua yang berbau Marx dengan Komunis bahkan semua yang komunis adalah PKI dan semua PKI adalah pembunuh dan pengkhianat bangsa yang layak dimusuhi karena kekejamannya. Lebih parah lagi, PKI dilawankan dengan agama sehingga semua PKI adalah orang yang tidak beragama, bahkan dianggap sebagai orang yang memusuhi agama dan dianggap sebagai orang yang kafir sehingga layak disingkirkan.

Gambaran tersebut membuat Marx menjadi bayang-bayang, membayangi orang laksana hantu. Orang merasa takut dengan Marx. Ketakutan di dalam pikiran, ketakutan akan suatu ideologi itu dapat ditangkap sebagai suatu teror bayang-bayang. Padahal, semakin orang takut pada sesuatu, gambaran yang ditakuti itu semakin membesar. Komunis ditakuti, maka ia akan semakin besar. Ketakutan adalah pupuk paling subur untuk memperbesar masalah.

Hal ini ditangkap oleh Derrida dengan sangat baik dalam bukunya Specters of Marx. Marx dianggap sebagai suatu bayang-bayang, hantu yang membayangi pikiran manusia dan menakutinya. Marx sendiri, dalam Manifesto komunis menyebutkan bahwa Komunisme sudah menjadi semacam bayang-bayang yang menghantui (a spectre is haunting...). Bayang-bayang Marx maupun Komunisme masih tetap mempesona.

Keengganan untuk masuk dan tahu tentang apa itu Komunisme, Marxixme bahkan PKI dapat membuahkan sikap yang salah atau salah bertindak. Orang tidak tahu, atau tidak boleh tahu akan sesuatu (misalnya PKI, marxisme, komunisme) karena dianggap akan terpengaruh. Memang benar, tetapi cara menakut-nakuti itu adalah cara yang kuno dan tidak mendewasakan. Menakut-nakuti adalah cara yang digunakan oleh orangtua kepada anaknya ketika tidak mampu menjelaskan sesuatu dengan benar sesuai dengan logika orangtua. Oleh karena itu, cara menakut-nakuti adalah cara yang paling mudah. Dengan cara ini juga, dapat disebut bahwa telah terjadi heuristika ketakutan terhadap Marx dan ajarannya. Tidak heran bahwa buku Marx, Das Kapital baru terbit dalam terjemahan Indonesia pada tahun 2005.

Ketakutan akan Marx dan ajarannya telah menutup banyak sekali gagasan yang dapat diambil dari buah pemikirannya. Cara infantil untuk mengenyahkan Marx ini, sekarang, tidak lagi ampuh karena dihadapkan pada informasi yang tak terbendung. Cara menakut-nakuti dengan memperlihatkan bahwa Marx dan gagasannya sebagai ajaran sesat, tidak lagi mempan. Sekarang sedang bangkit kembali Marx, bukan kebangkitan Komunisme seperti yang tertulis dalam pembukaan Manifesto komunis, tetapi suatu kehausan akan Marx, kehausan akan teori dan dukungan atas situasi yang tak kunjung hilang dari muka bumi ini. Sejauh kemiskinan dan kesenjangan sosial masih terjadi, Marx akan selalu bangkit.
gambar dikutip dari : http://1.bp.blogspot.com/_kXWPmsVbcoE/SYrapS7_wJI/AAAAAAAAAag/5cyMvmMIYRs/s1600-h/marx2.jpg

10 komentar:

didut said...

teorinya si marx ini sebenernya gimana sih? :)

Mahatma said...

teori marx banyak kang, yang paling terkenal berhubungan dengan masyarakat kelas.
di postingan sebelumnya ada tuh yang berhubungan dengan agama dan tuhan.
besok baru mau tak posting yang berhubungan dengan politik, baru nanti terakhir ekonomi.
jane kualik, tapi bila disusun berdasarkan yang paling banyak diakses ya tema itu.

indrahuazu said...

Indro gak takut marx.he

Anonymous said...

frater eksis lagi hehehe
sekarang bahas Karl Marx nich frater.
relevansi dalam hidup kita bagaimana frater..

A.S said...

Dalam, bos artikelnya! Dilihat dari kehidupan Marx sendiri, dia tidak semata-mata menelurkan Marxisme, tapi karena mensikapi kejadian-kejadian sekitarnya, buruh yang ditindas. Kalau sekarang hal itu terjadi lagi, Goliath menindas si David Beckham, eh, David, berbahaya juga.

Maslie said...

ahh masih bingung tentang ideologi orang satu ini

Mahatma said...

@alfaro : eksis eksisan, menjaga tulisan itu perlu ketekunan yo...
@AS : ra mudheng.
@Maslie : yo ayo sinau bareng..membaca Marx

ressay said...

Seseorang pernah berkata, "Ente suka Karl Marx atawa Komunis… brarti ente msh anak2…bljr lah lbh dewasa dgn mbaca buku Syari’ati dan liat lha satu tokoh…sperti Imam Khomaini."

"I have no religion, but if i do, it would be Shariati’s." (Kekaguman filsuf barat, Jean Paul Sartre kepada Ali Shariati)

yos said...

wah..
masnya lum update ki

payro said...

lanjuutttt..............

Post a Comment

Silahkan berkomentar bila ada reaksi setelah membaca tulisan di atas.
Terimakasih.

Powered by Blogger.